via 1000 Startup Digital Surabaya

Setahun yang lalu saya bertemu dengan orang aneh yang punya impian besar. Dia punya impian supaya setiap orang Indonesia bisa makan, Ko Yansen namanya, CEO Kibar Indonesia. Pertemuan di StartSurabaya itu benar-benar melekat di mind set saya. Hingga kini semangat untuk bermanfaat dan memberi nilai menjadi dasar bagi saya untuk membangun Startup.

Semangat itu kembali berkibar di Gerakan 1000 Startup Digital di Surabaya. Ignition 1000 Startup Digital di Surabaya kemarin merupakan salah satu pengalaman keren, para founder Startup berkumpul, tidak hanya dari Surabaya tapi juga ada yang dari kota lain. Sama-sama punya tujuan untuk menjadi problem solver, bayangkan ketika semangat dari gerakan ini semakin bergulir di individu para pemuda Indonesia. Saya yakin Indonesia bisa menjadi dampak bagi dunia yang lebih baik!

Di sesi pertama Ignition Gerakan 1000 Startup Digital di Surabaya semangat saya membangun startup diamini oleh ketiga panelis. Menurut Tety Sianipar, CTO Kerjabilitas, kita itu harusnya menjadi bagian dari solusi itu sendiri. Bener banget! Kita tahu ada banyak masalah disekitar, jadi kalau sudah begitu kita harus ngapain? Ya jadi solusi!

Semangat menjadi problem solver itu benar-benar dihidupi oleh ketiga panelis saat itu. Leonika, CEO Reeblod ingin mengajak setiap orang menjadi superhero dengan menjadi pendonor darah agar stok darah tidak lagi kekurangan. Tyovan, CEO dari Bahaso ingin agar setiap orang bisa dengan mudah belajar bahasa supaya bisa meraih mimpi di dunia global. Tety Sianipar, CTO Kerjabilitas punya semangat untuk bisa memberikan kesempatan bagi mereka yang disabilitas punya kesempatan yang sama dengan setiap orang dalam bekerja.

Jangan sampai hal utama yang membuat kita ingin membangun startup adalah uang! "Jika tujuanmu bikin startup adalah ingin uang yang banyak atau jadi bilionaire, maka bersiaplah untuk kecewa," Andri Yandi, co-founder DyCode.

Ketika kita sudah punya semangat menjadi solusi selanjutnya adalah bagaimana cara mengeksekusinya. Salah satu cara yang paling sederhana yaitu lewat komunitas. Kita bisa menemukan orang yang punya visi sama lewat komunitas. Membangun relasi, mengenal lebih dalam permasalahan yang ingin kita selesaikan bisa kita lakukan lewat berkomunitas. Di komunitas itu kita bisa berkolaborasi lho. Seperti mas Ufan, CEO jelasin.com yang berkolaborasi dengan anggota komunitas SUWEC dalam membuat video explanation.

Oke kita sudah punya semangat, lalu juga sudah join komunitas macem-macem lalu apa? "Mbangun startup kan juga butuh uang," mungkin dalam benak beberapa orang uang adalah hal terpenting dalam membangun startup. Jadi buat mereka bisa jadi fokus utamanya adalah mencari pendanaan dari investor. Eits, tunggu dulu, bikin startup modal uang aja nggak cukup. Oke uang emang penting tapi jangan sampai fokus kita ke uangnya. Sebenernya pendanaan itu perlu atau nggak harusnya kita lihat dari kebutuhannya. Kalau dirasa kita sudah tahu mau scalling bagaimana dan kebutuhan apa saja menurut mas Andri co-founder DyCode,"It's okay". Pengalaman dari mas Andri dalam membangun DyCode menjadi pelajaran bagi saya baik dalam membangun tim dan juga etos kerja di dalam startup.

Jangan lupa dalam tim membangun startup kita juga harus punya etos kerja yang baik untuk berkembang dan naik level. Di sesi terakhir dari Ignition 1000 Startup Digital ini mas Prami, CMO dari Emtek & KMK online bilang bahwa kita itu harus impactfull. Jadi menurut saya semua anggota tim itu harus punya semangat kerja dan impactfull.

Jangan hanya menjadi sekedar potensi, jadilah aksi!

From Surabaya for better Indonesia.