Selamat Garuda Jaya!

9:45:00 AM

Masih hangat bagi kita euforia juara Garuda Jaya di Piala AFF u-19, kemarin malam (12/10) muncul euforia baru menyelimuti setiap pecinta sepakbola tanah air, mengalahkan tim Korsel u-19 dan lolos langsung ke Piala AFC u-19 tahun depan di Myanmar. Lolos dengan nilai sempurna, menyapu bersih kemenangan di babak kualifikasi.


Tangis bahagia terlihat dari raut wajah coach Indra Sjafri setelah peluit panjang dibunyikan pada pertandingan tadi malam. Tidak lupa, pandangan sujud syukur dari tim Garuda Jaya bersama official tim terlihat mesra di Stadion GBK. Kemenangan dari tim Korsel u-19 yang sering disebut-sebut oleh komentator sebagai juara bertahan dan pemegang gelar 12 kali Asia sepanjang pertandingan benar-benar membuat saya berkali-kali mengucap syukur. Ya, berkali-kali.

Permainan apik memang ditunjukkan dari pemain-pemain timnas Indonesia u-19 sepanjang kualifikasi. Pengalaman bertanding di Piala AFF semakin meningkatkan performa tim ini. Mulai dari pergerakan pemain, positioning, passing pendek yang dilakukan, organisasi permainan tim semuanya meningkat. Kita bisa melihat tim yang benar-benar diracik sejak awal oleh coach Indra Sjafri ini mampu menunjukkan bagaimana bermain sepakbola dengan benar. Sudah lama saya tidak melihat sebuah tim dari Indonesia yang memainkan sepakbola dengan benar bahkan dari klub yang katanya profesional di kompetisi Indonesia. Permainan yang tidak hanya mengandalkan skill individu semata tapi juga kecerdasan pemain. Ya kecerdasan pemain sangat berpengaruh besar terhadap permainan tim, mulai dari bagaimana menerjemahkan instruksi pelatih, melihat keadaan saat pertandingan, penempatan posisi, lalu kapan harus membawa bola dan kapan harus mengoper pada teman setim. Faktor ini yang menurut saya menjadi salah satu faktor kunci di kualifikasi kali ini. Lagi-lagi terima kasih kepada coach Indra Sjafri yang membangun tim ini yang benar-benar mengerti setiap pemainnya. Mencari pemain sampai ke daerah-daerah pun dilakoni oleh pelatih satu ini. Entah dari sudut pandang mana orang-orang yang menyebut pelatih ini tidak mampu meracik sebuah tim.

Dari keberhasilan tim ini kita bisa melihat bahwa pembinaan usia muda sangat berpengaruh besar. Seharusnya orang-orang mulai sadar perlu adanya pembinaan yang benar sejak awal untuk pemain-pemain muda (namun sayangnya masih ada golongan orang yang tidak memiliki kesadaran, if you know what I mean). Jenjang pembinaan yang runtut di kelompok umur sampai menuju tim profesional memang diperlukan untuk mengasah dan mengembangkan pemain-pemain muda. Tapi sayangnya sistem yang berjenjang itu sampai saat ini belum ada di Indonesia.

Saat ini kita mulai menatap putaran final Piala AFC u-19 di Myanmar, ada jangka waktu setahun yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kembali meningkatkan performa pemain-pemain Garuda Jaya. Di putaran final ini saya melihatnya sebagai salah satu pengalaman yang akan membentuk timnas muda kita ini. Jangan sampai kita gelap mata akan kemenangan dan melupakan bahwa pemain-pemain tim ini masih muda, masih bisa berkembang. Jangan lupa lagi akan pembinaan yang masih harus dilakukan bagi para pemain muda ini. Memang ada ketakutan atmosfer kompetisi (dan klub) sepakbola di Indonesia justru merusak para pemain muda ini, semoga itu tidak terjadi. Jalan masih panjang.

foto diambil dari twitter @McXoem

You Might Also Like

1 komentar

  1. judi togel online dengan presentase kemenangan tertinggi
    Tangis bahagia terlihat dari raut wajah coach Indra Sjafri setelah peluit panjang dibunyikan pada pertandingan tadi malam.

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Flickr Images